Fakultas dan Program
Studi
Fakultas adalah sebuah divisi dalam universitas yang terdiri dari
sejumlah bidang studi terkait. Kata fakultas sendiri berasal dari bahasa
Belanda, faculteit, yang berarti bagian administratif di sebuah universitas.
Biasanya dalam satu kampus terdiri dari beberapa fakultas.
Sedangkan Prodi atau Program Studi merupakan kesatuan rencana
belajar yang digunakan sebagai pedoman jalannya pendidikan akademik yang
penyelenggaraannya berdasarkan suatu kurikulum. Adanya Program Studi bertujuan
supaya mahasiswa bisa menguasai suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sesuai dengan target kurikulum pendidikan yang digunakan.
menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi dan / atau pendidikan vokasi
Nah, untuk
tahu bedanya Fakultas dan Prodi, coba kamu bayangkan sebuah rumah. Rumah ini
adalah Fakultas, sedangkan kamar-kamar di dalam rumah itu adalah Prodi-nya.
Jadi, sudah bisa mengerti kan apa itu bedanya Fakultas dan Prodi?
Dengan kata
lain, Fakultas adalah divisi besarnya sedangkan Prodi adalah bagian-bagian
kecil dari divisi besar tersebut. Misalnya :
Fakultas Ilmu Komunikasi dibagi lagi
menjadi tiga Prodi yakni :
·
Public Relation,
·
Jurnalistik, dan
·
Periklanan.
Fakultas Ekonomi dibagi menjadi tiga
prodi, yakni ;
·
Akuntansi
·
Ilmu Ekonomi
·
Manajemen
Apa Bedanya Prodi dan Jurusan?
Kalau di
sekolah, mungkin kata “jurusan” identik dengan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.
Nah, kalau di universitas kamu mungkin banyak mendengar kata Prodi dan Jurusan
sehingga kadang membuat kamu bingung, sebenarnya apa bedanya sih prodi dan
jurusan itu?
Nah, sebenarnya, prodi dan jurusan itu
sama. Hanya saja, untuk di bangku perkuliahan, para akademis lebih suka
menyebut pembagian divisi pendidikan ini dengan kata prodi, bukan jurusan.
Jadi, kalau nanti kamu ditanya
orang lain, “Jurusan apa di kampus?” tidak perlu bingung menjawabnya, ya. Kamu
cukup jawab apa prodi yang sedang kamu jalani atau kamu akan tuju.
Cara Memilih Program Studi
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam memilih program studi antara
lain :
1.
Akademik
a) Pemahaman
Tentang Program Studi : Perlu mengetahui dan memahami tentang
program studi yang meliputi : Tujuan, ruang lingkup dan prospek kerja program
studi serta persaingan PTN/PTS yang membuka program studi yang sama
b) Kemampuan Akademik : Dalam memilih program studi harus disesuaikan dengan kemampuan akademik.
Kemampuan akademik terlihat dalam menyelesaikan soal yang telah dievaluasikan
maupuan pendukung akademik lainnya.
2. Non Akademik
a) Menyesuaikan Cita-cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki
cita-cita tertentu, maka lihatlah program studi apa yang dapat membawa menuju
profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Sesuaikan jurusan yang ingin
diambil sesuai minat dan bakat.
b) Faktor dan variabel pendukung
1.
Menyesuaikan
Cita-Cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah
memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa
menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih
jurusan teknik geodesi jika Anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan
dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi.
Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak
menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak
menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat
Anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan
cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.
2.
Realistis
Selain
menyesuaikan keinginan dan minat, Anda harus berpikir realistis. Jangan terlalu
idealis. Tanpa bermaksud mendeskreditkan jurusan-jurusan tertentu, ketika Anda
sangat menyukai seni berpuisi atau tertarik dengan kajian-kajian islam, Anda
tidak perlu serta merta kemudian memilih jurusan sastra Indonesia atau sastra
arab. Namun Anda bisa menjalankan ketertarikan Anda tersebut di luar banku
kuliah, misalnya mengikuti komunitas bahasa atau kajian-kajian islam di
universitas. Mengapa? Karena lapangan pekerjaan sejenis jurusan-jurusan
tersebut, sangat sulit diperoleh. Bukankah tujuan Anda kuliah adalah untuk
memperoleh pekerjaan ?
3.
Informasi
yang Sempurna
Carilah informasi
yang banyak sebagai bahan pertimbangan Anda untuk memilih jurusan. Cari dan
gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman,
bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa,
profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain
yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend.
Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada
orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum
atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua
informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih
jurusan.
4.
Lokasi
dan Biaya
Bagi orang yang
hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya
yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari
pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah
yang sangat diperhitungkan. Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi
kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki
biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak
terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah
beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor
untuk mencukupi kebutuhan dana Anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor
yang sangat menghambat masa depan Anda.
5.
Daya
Tampung Jurusan / Peluang Diterima
Perhatikan daya
tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas
yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri Anda
dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang
favorit. Anda bisa stres jika kehendak Anda tidak terpenuhi. Buat banyak
pilihan tempat kuliah beserta jurusannya. Ukur kemampuan untuk melihat sejauh
mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal
yang murni seperti UMPTN, SPMB, Sipenmaru, SMPTN dan lain sebagainya dapat
menjegal masa depan studi Anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan
matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out
sebagai percobaan Anda dalam mengukur kemampuan yang Anda miliki. Namun jangan
terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada SPMB ada 2 jurusan yang
dapat dipilih, pilih satu jurusan dan tempat yang Anda cita-citakan dan satu
jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan Anda.
6.
Masa
Depan KARIER dan Pekerjaan
Lihatlah ke depan
setelah Anda lulus nanti. Apakah jurusan yang Anda ambil nanti dapat mengantar
Anda untuk mendapatkan pekerjaan dan KARIER yang baik? Banyak jurusan-jurusan
yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari
jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini
rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari
latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi,
keberanian dan kemampuan Anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun
yang Anda ambil sah-sah saja.
7.
Kenali
Pesaing
Mengenali pesaing
dapat Anda lakukan melalui try-out yang sering diadadakan oleh beberapa lembaga
belajar di kota Anda. Setelah itu ukur tingkat persaingan dengan perbandingan
minat terhadap fakultas di perguruan tinggi terkait, yang bisa Anda peroleh
dari guru sekolah atau guru bimbingan belajar. Misalnya, Arsitektur UGM daya
tampung 40 orang dengan peminat 1600 orang , berarti Anda harus
menganyingkirkan 40 orang pesaing untuk bisa diterima.
8.
Pahami
Jejaring Perguruan Tinggi Tujuan (Campuss Networking)
Carilah informasi
lebih jauh tentang jejaring kampus tujuan Anda, apakah ia memiliki link khusus
dengan suatu perusahaan tertentu? apakan lulusannya punya jaringan kuat di
perusahaan-perusahaan besar? Misalnya Freeport banyak merekrut mahasiswa lulusan geologi
dari Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, PT. Astra
International kebanyakan merekrut mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM),
atau Perusahahan Swasta Asing yang cenderung merekrut mahasiswa lulusan
Institut Teknologi Bandung (ITB), dsb.
9.
Trend
Yang dimaksud di
sini bukan tren lapangan kerja saat ini, tepi tren lapangan kerja 5 sampai 10
tahun kedepan. Kemampuan membaca tren 5-10 tahun kedepan Anda perlu miliki atau
setidaknya minta pertimbangan orang tua atau guru Anda. Tren ini dipergunakan untuk
memprediksi lapangan pekerjaan apa yang akan booming atau naik daun setelah Anda lulus kuliah
nanti, sehingga diharapkan Anda akan mudah mencari pekerjaan. Misalnya, ketika
tahun 1995/1996, dimana bisnis property tengah booming, banyak siswa
SMU memilih jurusan-jurusan sektor riil seperti teknik arsitektur/teknik sipil.
Namun apa yang terjadi 5 tahun kemudian? Krisis moneter yang dimulai pada tahun
1998 memporakporAndakan sektor riil yang berdampak pada banyaknya perusahaan
property yang gulung tikar. Dimana imbas yang dirasakan ketika itu adalah
banyaknya mahasiswa lulusan Teknik Arsitektur/Teknik Sipil yang sulit mencari
pekerjaan. Walaupun, saat ini kondisi sudah kembali normal. Jurusan yang tidak
mengenal ‘tren sesaat’ namun sekaligus juga ketat persaingannya ketika Anda
mencari pekerjaan adalah jurusan-jurusan ‘netral’ seperti ekonomi, hukum,
fisip, informatika dan geologi.